Matthew James Bellamy (lahir di Cambridge, Inggris, 9 Juni 1978)
Adalah vokalis, gitaris, harmonium, komponis serta pianis
dari grup musik rock ternama asal Inggris, Muse.
Ia besar di kota Teignmouth di daerah Devon di selatan
Inggris.Bellamy dikenal dengan falsetto dan gayanya dalam bermain gitar yg
sangat kreatif. Ayahnya (George Bellamy) adalah seorang gitaris dari grup musik
Inggris tahun 1950-1960an, The Tornados, yang merupakan grup Inggris pertama
yang berhasil menduduki posisi puncak tangga lagu Amerika sebelum The Beatles,
dengan singlenya "Telstar".
Ibunya, Marilyn, adalah seorang pendatang dari Irlandia yg
bercerai dengan George pada saat Mathew berumur 13thn, pada saat itulah Matthew
pindah ke rumah neneknya yg berada di Teignmouth. Bellamy sangat terpesona
dengan teori konspirasi dan kehidupan extraterrestrial atau alien, beberapa
lagu muse pun di tafsirkan memiliki teori konspirasi.
Sekarang ia tinggal di Lake como, Italia bersama studio
pribadinya.Matt, Christopher, dan Dominic adalah teman masa kecil yang berasal
dari Teignmouth, Devon. Bagi Matt, Teignmouth bukan merupakan kota yang baik
untuk ditinggali, ia pernah menjelaskan:
"Satu-satunya waktu kota menjadi
hidup adalah selama musim panas ketika Teignmouth berubah menjadi sebuah tempat
liburan bagi orang orang London.
Ketika musim panas berakhir mereka pergi dan
membawa semua kehidupan mereka. Aku merasa terjebak di sana. Teman-temanku
banyak yang berpindah ke narkoba atau musik, tapi aku beralih ke pilihan yang
kedua dan akhirnya aku belajar bagaimana untuk bermain. Jika bukan karena band
ini, saya mungkin akan terjebak dalam obat obatan terlarang. "
Ketika Matt berusia 14, orang tuanya bercerai. "Tidak
apa-apa di rumah, kami adalah orang orang kelas menengah, kami punya
uang," kata Matt.
"Yah sampai usia 14.. Saya pikir saya hampir punya
semua hal yang saya inginkan sampai usia 14. Kemudian, segalanya berubah, orang
tua saya bercerai , dan aku pergi untuk tinggal bersama nenekku.
Aku punya
kakak yang lebih tua dariku, yang sebenarnya saudara tiri dari pernikahan ayah
saya yang sebelumnya, dan juga seorang adik laki laki. Sampai usia 14, musik
adalah bagian dari kehidupan saya karena itu adalah bagian dari lingkaran
keluarga saya: ayah saya seorang musisi, ia punya sebuah band, dll. Tapi hanya
ketika saya pindah dan hidup dengan kakek nenek saya, barulah saya mulai
bermain musik sendiri. Itu seperti kebutuhan untuk saya.
Matt tinggal bersama neneknya, yang membantunya menemukan
musik yang ia butuhkan. Ia bermain piano sejak ia berusia 6 tahun, tapi dengan
tidak adanya orang tuanya, ia berbalik arah kepada instrumen gitar. Orang
tuanya dan kakaknya bermain dengan Papan Ouija untuk menghubungi orang mati,
yang ia temukan ketika ia sedang mondar mandir di bawah tangga. Minatnya pada
Papan Ouija menjadi lebih besar pada saat perceraian orangtuanya.
"Sangat menarik, pergi ke sekolah dan memberitahu
anak-anak berusia 10 tahun tentang semua itu, karena mereka merasa itu cukup
menakutkan dan aku cukup terkesan bahwa aku pernah melakukan hal yang
menakutkan untuk orang lain tapi itu tidak bagiku."
Tetapi keyakinannya berubah setelah satu hantu yang ia
hubungi meramalkan Perang Teluk pertama setahun sebelum perang itu benar benar
terjadi.
"Keyakinan saya pada semuanya berubah. Saya jadi yakin
bahwa kita sebenarnya menghubungi sesuatu di alam bawah sadar kita. Itu mungkin
lebih realistis daripada berpikir Anda sedang menghubungi orang yang sudah
mati."
Matthew dan Pesan dalam Musik
Bersama Muse, dia telah menciptakan 5 studio album, 2 live
album, single-single, live performance, jam dan lain sebagainya. Dalam setiap
album, dia tunjukkan sebuah kerangka dan pesan yang secara implisit bisa kita
tafsirkan.
Dia membuat sebuah album dengan begitu sempurna. Tak hanya
dari segi musikal, dia membuat lirik yang begitu dalam dan bermakna. Live
performance yang spektakuler. Dan pesan terdalam yang menarik.
Dari segi musik, Muse bukan band yang melulu mengangkat
sebuah genre tertentu. Muse bukan murni sebuah alternative rock. Muse berubah
dan memberi warna baru di setiap albumnya. Nuansa gothic, punk, jazz, slow
rock, hard rock, classical, orchestral, hip hop, groovy, arabic, dan berbagai
macam jenis genre lainnya. Muse mampu merangkum setiap jenis musik dengan
begitu baik, sehingga ciri khas Muse seperti suara falsetto Matt, bass yang
enerjik dan dentuman drum Dom yang mantap, tidak hilang.
Dari segi lirik dan pesan yang dibawa, Muse tidak
sembarangan dalam membuatnya. Teori konspirasi seperti New World Order,
Illuminati, Freemason, Proyek CIA dalam MK Ultra dan lain sebagainya dia
angkat. Kemudian dominasi Amerika yang ingin menguasai banyak wilayah di Eropa
dan Asia, membuat Matt perlu mengekspresikan lagunya dalam membangun semangat
persatuan di Eurasia untuk melawan Amerika.
Sebelum Muse Terkenal (matt, dom, dan chriss) |
Dalam hal live performance, kemampuan Muse dalam mengonsep,
tidak perlu diragukan. Muse membuat semua live performance-nya dengan begitu
baik. Yang paling menonjol adalah tata lampu yang mendukung dan bersinergi baik
dengan lagu. Kemudian visualisasi di backdrop yang begitu apik mendukung lagu
yang dibawakan.
Suatu hal yang kreatif di konser akhir mereka akhir-akhir ini
di Wembley. Muse memasang kamera yang bisa diputar 360 derajat di beberapa
titik di stage dan penonton. Serunya, kita bisa memilih sendiri di kamera mana
dan diarahkan kemana gambar yang ingin kita lihat. Dan itu semua dapat dengan
mudah kita nikmati di website-nya. Sungguh begitu terencana dan baik.
Nilai-Nilai
Matthew Bellamy menunjukkan kepada saya beberapa nilai,
yaitu:
- Ketekunan : Dia terus belajar dan belajar di umurnya sekarang untuk meningkatkan kemampuannya dalam bermusik. Beberapa partitur Rachmaninoff terus dia pelajari agar kemampuan piano klasiknya semakin meningkat. Tak lupa juga, dia meningkatkan teknologi pada gitarnya sehingga dapat membuat musik yang lebih berkualitas dan baru.
- Berwawasan Luas : Matthew Bellamy memaksa saya untuk memiliki wawasan lebih luas lagi. Di setiap lirik yang dia tulis selalu ada hal yang saya tidak tahu, sehingga saya penasaran untuk mencari informasi tentangnya. Informasi yang saya tidak mengira bahwa kita ternyata masih kurang luas dalam berwawasan.
- Perfeksionis : Suatu karya yang baik dan akan selalu dikenang adalah sebuah karya yang dibuat dengan sempurna. Matt tidak ingin setiap lagunya menjadi sebuah lagi tambahan yang berfungsi untuk menambah jatah pita lagu saja di albumnya. Semua lagu digarap dengan serius dan tidak main-main. Apalagi dalam hal live performance. Matt selalu membawa hal yang baru di setiap konsernya.
- Terkonsep : Matt menempatkan semua lagu album dan live performance-ny dalam kerangka yang terkonsep. Sebuah teori konspirasi dapat kita dapat infomasinya secara bersambung dari lagu hingga live performance-nya.
- Kreatif : Kreatif itu tidak ada batasnya dan Matt membuktikannya dengan karyanya selama ini. Banyak yang bilang band-nya mirip Radiohead, tapi dia membuktikannya bahwa Muse beda, dan bahkan lebih baik dari band idolanya tersebut. Kemajuan teknologi dalam musiknya menunjukkan bahwa kreatif itu tidak ada batasnya.
- Menjadi Dirinya : Nilai-nilai yang saya dapat darinya, mengilhami saya untuk dapat menjadi orang yang lebih baik. Perfeksionis dan terencana adalah nilai penting yang saya dapat darinya. Dalam sebuah proyek, tentulah rencana harus kita buat dengan matang, kemudian menjadikan proyek tersebut menjadi sempurna adalah ekspetasi yang harus selalu ditanamkan.
0 Response to "Matthew Bellamy "
Post a Comment