Ibu-ibu sobat Calakancalakan.blogspot.com, pada masa
menyusui, sumber informasi dari siapakah yang sangat sering ibu-ibu
dengarkan?Mungkin, banyak dari ibu-ibu menjawab dari teman, yee, mungkin memang
lebih nyaman rasanya berkonsultasi kepada teman sebaya ibu yang dianggap lebih
berpengalaman. Tentunya jauh lebih praktis dibandingkan harus berkonsultasi ke
dokter, benar begitu?
Hanya saja yang selalu jadi permasalahan adalah, kemungkinan
ibu-ibu akan mendapatkan jawaban yang berbeda, atau mungkin malah bertentangan.
Soalnya, setiap teman tentu akan menganjurkan semua saran
berdasarkan pengalaman mereka masing-masing.
Bukanya terbantu malah justru ibu-ibu akan merasa
kebingungan, “yang benar yang mana sih?”.
Nah, supaya Ibu tidak mengalami hal kebingungan yang sering
dialami para ibu yang males konsultasi ke dokter, berikut saya sampaikan
beberapa mitos menyusui yang patut Ibu ketahui kebenarannya. Semoga setelah
membaca ini, Ibu akan terbantu dan jadi lebih mengerti mana yang mitos dan mana
yang fakta, ya. Mari disimak!
1. Mitos : Persiapkan kondisi payudara sedini mungkin.
Fakta : Christina
Smillie, M.D, ahli gizi dan laktasi dari Breastfeeding Resources mengemukakan
bahwa payudara akan melakukan persiapan dengan sendirinya secara alamiah.
Bahkan, proses tersebut dimulai sejak proses kehamilan, lho. Area di sekitar
puting menebal dan kelenjar areola mulai memproduksi minyak untuk pelumasan dan
proteksi payudara. Selain itu, produksi hormon oksitoksin meningkat, yang
membuat mulut puting menjadi lebih lentur.
2. Mitos : Menyusui itu sangat menyakitkan.
Fakta : Pada kali pertama
menyusui, wajar bila Ibu merasa kurang nyaman. Rasa sakit menandakan si Kecil
belum menyusu dengan benar, Bu. Oleh karena itu, perhatikan cara menyusu si
Kecil dengan seksama dan aturlah posisi senyaman mungkin agar proses menyusui
bisa berjalan dengan maksimal. Lama-lama tidak akan terasa sakit lagi, kok.
3. Mitos : Jangan menyusui terlalu sering untuk menjaga
kadar ASI.
Fakta : Ini hanyalah
mitos. Dalam buku Breastfeeding and Human Lactation, dituliskan bahwa ketika
Ibu menyusui dengan intensitas cukup sering (8-9 kali per hari), maka ASI yang
dihasilkan akan lebih banyak. Hal ini disebabkan produksi ASI dipengaruhi oleh
intensitas menyusui si Kecil itu sendiri. Apabila frekuensinya berkurang, maka
perlahan kadar ASI yang dihasilkan pun akan menurun.
4. Mitos : Sebelum mulai menyusui, Ibu wajib membersihkan
area puting.
Fakta : Seringkali,
Ibu khawatir akan kebersihan area puting. Terlebih, tubuh si Kecil masih rentan
akan penyakit. Tenang saja, Bu. ASI memberikan proteksi pada si Kecil untuk melindunginya
dari infeksi dan bakteri, kok. Membersihkan area puting sebelum mulai menyusui
justru dapat menghilangkan minyak alamiah pada puting yang memiliki fungsi
proteksi tersebut, lho.
5. Mitos : Dilarang menyusui bila Ibu sedang sakit.
Fakta : Apabila Ibu
sedang sakit, apakah Ibu harus berhenti menyusui? Jawabannya ialah tidak.
Selama Ibu masih bisa menyusui dan tidak mengonsumsi obat yang mempengaruhi
ASI, maka lanjutkan proses tersebut seperti biasa. Menyusui si Kecil saat sakit
justru dapat membantu si Kecil meningkatkan proteksi tubuhnya. Mengapa? Sebab,
tubuh Ibu akan sibuk memproduksi antibodi yang dapat tersalurkan pada si Kecil
melalui ASI. Oleh karena itu, tidak perlu takut akan ketahanan tubuh si Kecil.
Menakjubkan ternyata proses menyusui itu? Selalu perkaya
diri dengan pengetahuan yang lengkap memang baik, demi kesehatan Ibu dan si Kecil. Jadi, jangan
ragu untuk terus mencari referensi ya. Selamat menikmati momen menyusui si
Kecil salam kami calakancalakan.blogspot.com.
Ikuti terus berita kami mudah-mudahan bisa bermanfaat dan
memberikan banyak pengetahuan.
Folow akun medsos kami supaya sobat calakancalakan akan
mendapatkan berita terbaru setiap hari.
0 Response to "5 Mitos Tentang Menyusui (iibu-ibu wajib tahu!)"
Post a Comment